Tentang Kami
Yayasan Cahaya Hati Gemilang
Jl. Sunan Gn. Jati No.25B, RT.003/RW.08, Paninggilan, Kec. Ciledug, Kota Tangerang, Banten 15153.
021-73470075
yayasan.chg@gmail.com .
- SK KEMENKUM & HAM RI No. AHU-004040.AH.01.12. Tgl 06 Maret 2018
- Akte Notaris:R. Uke Umar Rachmat, SH.,MKn.No. 33 Tanggal 27 Februari 2018
- NPWP: 84.384.510.8-416.00
Menyelenggarakan santunan untuk anak anak yatim dan dhuafa, memeberikan bantuan kepada korban bencana, medirikan program-program untuk masyarakata kurang mampu.
Menyelenggarakan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), menyediakan bimbingan belajar bagi anak-anak yang membutuhkan, Menyelenggarakan program tahfidz Al-Qur’an untuk meningkatkan pendidikan agama.
Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah, mengadakan perayaan hari raya besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, menyelenggarakan pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya.
Mengembangkan program-program pelestarian lingkungan hidup, melibatkan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Latar Belakang Berdiri
Menyingkapi permasalahan bangsa ini, mari kita renungi perjalanannya dari hari kehari, bulan kebulan, tahun ketahun, ternyata persoalan yang menimpa bangsa Indonesia datang silih berganti dan sampai saat ini belum biasa diselesaikan dengan optimal, persoalan sosial yang terjadi seperti benang kusut yang sulit dicari ujung pangkalnya, kemisiknan, pengangguran, anak gelandangan ikut menyaksikan mereka “tersenyum”, berawal dari masyarakat sekitar dimana yayasan berada tepatnya dilingkungan Jl. Sunan Gunung Jati No.25B RT. 03/RW. 08 Kel. Paninggilan Kec. Ciledug Kota Tangerang Banten 15153, pengamen ada dimana-mana, begitupun nasib anak yatim, piatu, dhu’afa belum sepenuhnya diperhatikan, maka mutlak bagi kita semua sebagai komponen bangsa untuk ikut aktif berperan dalam bidangnya masing-masing untuk ikut serta dalam menjawab persoalan- persoalan tersebut.
Kesadaran untuk berbagi tidak saja merupakan sikap mulia yang diajarkan semua agama, lebih jauh dari itu, pikiran dan naluri manusia sebagai makhluk social selalu menuntut kita untuk bersikap peduli dan peka terhadap segala penderitaan, kekurangan dan keterbatasan yang dirasakan sesama. Ada setitik cahaya yang menjadi harapan kita bersama, ketika naluri kesadaran kita tergerak untuk melakukan amal nyata dengan berbagi terhadap sesama, maka kita pun dapat saksikan tidak saja para tokoh dan pemuka agama, para cendikiawan, profesional, mahasiswa, pejabat pemerintah bahkan para pengusaha pun saat ini telah menyadari hak orang lain dan ia merasa harus memberikannya kepada yang berhak menerimanya.